• Breaking News

    Memudahkan anda dalam mencari ilmu

    https://csstatic.com/banners/clixsense_gpt2016e728x90green.png

    Kamis, 22 Desember 2016

    Definisi,Struktur,Unsur kebahasaan,Dan Contoh Teks Ulasan

    Definisi,Struktur,Unsur kebahasaan,Dan Contoh Teks Ulasan

    A.Definisi 
    Teks ulasan merupakan teks yang berisi ulasan atau review penilaian terhadap suatu hasil karya drama atau film. Mengulas suatu film maupun drama kita diharuskan untuk bersikap lebih kritis. Sikap kritis akan sangat penting agar ulasan yang kita paparkan dapat memberikan manfaat dalam perbaikan film dan drama itu sendiri.

    B.Struktur 
    1. Orientasi. Bagian ini juga disebut sebagai awal atau perkenalan. Pada bagian ini akan dijelaskan latar belakang dan gambaran umum suatu karya.
    2. Tafsiran. Bagian tafsiran berisi gambaran umum secara detail. Dalam bagian ini biasanya disampaikan hal-hal menarik, unik dan hal-hal yang bisa memikat minat pembaca untuk menyaksikan karya (film atau drama).
    3. Evaluasi. Bagian ini berisi pandangan penulis tentang suatu karya. Usahakan pada bagian ini ulasan karya di tulis berdasarkan fakta.
    4. Rangkuman. Bagian ini berisi kesimpulan dari suatu karya yang diulas. Bagian akhir dari struktur teks cerita sejarah ini juga berisi komentar penulis terhadap karya tersebut, apakah berkualitas, menarik atau tidak untuk disaksikan.
    C.Unsur Kebahasaan 
    1. Teks ulasan drama/film berisi penonjolan terhadap unsur-unsur karya seni yang hendak diulas.
    Dapat berupa dialog dalam cerita, hal yang menarik penulis, sesuatu yang khas pada objek ulasan, dapat juga dengan membandingkan karya drama/film yang sejenis.

    Pada teks ulasan drama/film ini, muncul kata adjektiva (kata sifat) seperti : menarik/tidak menarik, mengharukan, memilukan, bernilai, memuaskan, baik/kurang baik, mencekam, menakutkan, dan lain sebagainya. Hal ini tentu untuk mendeskripsikan objek yang diulas.

    Kata sifat atau kata keadaan adalah kata yang menerangkan tentang keadaan, sifat, watak, tabiat suatu benda. Kata sifat memberikan jawaban atas pertanyaan bagaimana atua dalam keadaan apa. Adjektiva juga mampu diperluas lagi dengan amat..., ....sekali, sangat.....

    2. Menggunakan kata-kata opini atau persuasif

    Contohnya : inilah drama/film Indonesia yang patut untuk ditonton, drama/film ini sungguh menarik untuk ditonton, drama/film ini benar-benar menghibur, drama/film yang ditampilkan mengandung nilai moral yang perlu kita teladani, dan lain-lain.

    3. Menggunakan konjungsi internal dan konjungsi eksternal

    a.) Konjungsi internal (intrakalimat), konjungsi yang menghubungkan dua argumen/gagasan/ide dalam kalimat simpleks atau dua kelompok klausa. 

    Terdapat 4 (empat) kategori makna hubungan :
    • Penambahan/kesejajaran, yaitu konjungsi dan, atau, serta;
    • Menyatakan waktu, yaitu sejak, setelah, sesudah, ketika, saat;
    • Menyatakan perbandingan, yaitu tetapi, melainkan, sedangkan, tidak hanya, tetapi juga, bukan saja/hanya..., melainkan juga...;
    • Menyatakan sebab-akibat, yaitu sebab, akibat, sehingga, jika, karena, apabila, bilamana, jikalau.
    b.) Konjungsi eksternal (antarkalimat), konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa/deskripsi hal/benda dalam kalimat kompleks atau 2 kalimat simpleks.

    Sama halnya dengan intrakalimat, konjungsi ini juga dibedakan atas 4 kategori makna hubungan :
    • Penambahan/kesejajaran, yaitu konjungsi lebih lanjut, di samping itu, selain itu;
    • Menyatakan waktu/temporal, yaitu pertama, kedua, ketiga, mula-mula, lalu, kemudian, berikutnya, selanjutnya, akhirnya ;
    • Menyatakan perbandingan, yaitu sebaliknya, akan tetapi, sementara itu, di sisi lain, namun, namun demikian, walaupun demikian/begitu, dan sebagainya ;
    • Menyatakan sebab-akibat, yaitu oleh karena itu, akibatnya, hasilnya, jadi, sebagai akibat, maka.
    4. Menggunakan ungkapan perbandingan (persamaan/perbedaan)

    Contohnya : daripada, sebagaimana, demikian halnya, berbeda dengan, seperti, seperti halnya, serupa dengan, dan sebagainya.

    5. Menggunakan kata kerja material dan kata kerja relasional

    Kata kerja material, yaitu kata kerja yang menyatakan kegiatan fisik/proses. Misalnya : makan, minum, membawa, berbicara, melamun, bertepuk tangan, mendengarkan, menunggu, melebur, memukul, bertanya, dan lainnya.

    Kata kerja relasional adalah kata kerja yang berfungsi untuk membentuk predikat nominal (kata-kata kopulatif) dan dapat juga membantu memperjelas predikat (kata kerja bantu).
    • Contoh kata kerja relasional sebagai kopulatif : bernama, disebut, jadi/menjadi, meruapakan, adalah, ialah, yaitu, yakni, dan sebagainya.
    • Contoh kata kerja relasional sebagai kata bantu : pasti, harus/perlu/wajib, jadi, mungkin, boleh, harap, bisa, hendak/ingin/mau/akan, dapat/bisa, ada, dan sebagainya.
    D.Contoh Teks Ulasan
    Struktur Teks Ulasan Film “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”.

    Image result for tenggelamnya kapal van der wijck

    Struktur Teks
    Paragraf
    Orientasi 1
    Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck adalah film drama roman Indonesia tahun 2013 yang diadaptasi dari novel roman karya Buya Hamka dengan judul yang sama. Film ini antara lain dibintangi oleh Herjunot Ali, Pevita Pearce, dan Reza Rahardian yang notabene merupakan aktor dan aktris yang tengah populer. Film arahan Sunil Soraya ini berhasil menduduki peringkat teratas sebagai film paling banyak ditonton sepanjang tahun 2013.

    Orientasi 2
    Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck mengisahkan romantisme dalam konsep oposisi biner (hal-hal yang berlawanan) dalam bentuk kisah cinta sepasang kekasih dengan perbedaan latar belakang sosial yang sangat berbeda sehingga menghalangi hubungan cinta keduanya hingga berakhir kematian.

    Orientasi 3
    Dikisahkan, tahun 1930-an dari tanah kelahirannya Makassar, Zainuddin (Herjunot Ali) berlayar menuju kamung halaman ayahnya di Batipuh, Padang Panjang. Disana, ia bertemu dengan Hayati (Pevita Pearce), seorang gadis cantik jelita yang menjadi bunga di desanya. Zainuddin yang memendam perasaan pada Hayati seketika menjadi pujangga dengan kata-kata yang mampu menusuk perasaan wanita yang memiliki kecantikan alami tersebut melalui rangkaian kata indah yang ia karang sendiri.

    Tafsiran 1
    Setelah disuguhi alur romantisme, penonton kemudian diajak untuk memasuki konflik, yaitu ketika hubungan berbeda budaya ini ditentang oleh para ninik-mamak Hayati dan juga para tetua suku karena Zainuddin dianggap bukan seorang yang berdarah Minang. Selain itu, Zainuddin bukan termasuk seorang pria mapan sehingga dianggap tidak cocok untuk dijadikan sebagai sandaran hidup Hayati. Pada akhirnya para tetua memustuskan agar Zainuddin segera angkat kaki dari Batipuh dan tidak berhubungan lagi dengan Hayati. Hal tersebut memang merupakan hal yang lumrah terjadi di kehidupan nyata pada zaman dahulu, dimana adat istiadat masih dipegang amat teguh oleh masyarakat.

    Tafsiran 2
    Sebelum meninggalkan Batipuh, Zainuddin dan Hayati mengucapkan janji setia akan menjalani hidup bersama di suatu saat nanti. Mereka mengucapkan ikrar di sebuah danau  tempat Zainuddin biasa menulis. Janji setia itu mengukuhkan seberapa besar cinta diantara keduanya, meski semua orang menentang, cinta diantara keduanya tak goyah dan tetap terjaga.

    Tafsiran 3
    Terdapat sifat Zainuddin yang patut ditiru oleh para kaum muda, yaitu ketika Zainuddin memutuskan untuk berjuang, pergi dari ranah Minang dan merantau ke tanah Jawa demi bangkit melawan keterpurukan cintanya. Zainuddin bekerja keras membuka lembaran baru hidupnya dan tidak terpuruk dalam kesedihan akibat berpisah dengan Hayati. Sampai akhirnya ia menjadi penulis terkenal dengan karya-karya masyhur dan diterima masyarakat seluruh Nusantara.

    Tafsiran 4
    Unsur dramatis kembali dimunculkan saat sebuah kenyataan menghantam Zainuddin yang tengah bergelimangan harta dan kemasyhuran. Dalam sebuah pertunjukkan opera, Zainuddin bertemu dengan Hayati, kali ini bersama Aziz, suaminya—hasil dari pernikahan paksa karena harta dan kecantikan. Pernikahan harta dan kecantikan bertemu dengan cinta suci yang tak lekang oleh waktu. Pada akhirnya kisah cinta Zainuddin dan Hayati menemui ujian terberatnya, dalam sebuah tragedi pelayaran kapal Van Der Wijck.

    Evaluasi 1
    Film berdurasi 165 menit ini menyuguhkan backsoundlagu-lagu yang terkesan kurang serasi dengan plot film dikarenakan instrument modern yang digunakan sehingga terdengar kekinian. Special effect saat kapal tenggelam dapat dikatakan seadanya dan tenggelamnya pun tak jelas apa penyebabnya padahal judul film adalah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, seharusnya diperjelas apa penyebab tenggelamnya kapal tersebut agar lebih dramatis.

    Evaluasi 2
    Dengan mengesampingkan kekurangan tersebut, film ini tetap memiliki daya tarik dari segi dialog yang cenderung puitis yang menjadi penghibur untuk para penonton. Romantisme dan kisah cinta suci yang tak lekang oleh waktu yang terdapat dalam film ini pun dapat menyentuh hati para penonton. Penonton seakan-akan ikut terbawa alur cerita film tersebut sehingga membuat para penonton berlinang air mata. Suasana tahun 1930-an pun dapat mengingatkan penonton pada sejarah Indonesia para era sebelum kemerdekaan.

    Rangkuman
    Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck telah merebut hati para penonton mulai dari kepopuleran pemainnya sampai dialognya yang puitis lewat romantisme sepasang kekasih yang terpisahkan oleh adat istiadat dan latar belakang ekonomi yang berbeda. Meskipun sempat bertemu kembali, kisah cinta keduanya harus berakhir dalam sebuah tragedi tenggelamnya kapal Van Der Wijck.

    2 komentar:

    Fashion

    Beauty

    Travel